FEB UNAIR Jadi Tuan Rumah EJAVEC Forum 2022

    FEB UNAIR Jadi Tuan Rumah EJAVEC Forum 2022
    Dekan FEB UNAIR, Prof Dr Dian Agustia SE MSi Ak CMA CA saat memberikan sambutan. (Foto: SS YouTube)

    SURABAYA – East Java Economic (EJAVEC) Forum kembali digelar. Tahun ini, penyelenggaraan EJAVEC telah memasuki tahun kesembilan dan merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).

    EJAVEC merupakan suatu forum pembahasan perkembangan perekonomian Jawa Timur dalam bentuk presentasi paper atau karya tulis ilmiah tentang berbagai isu strategis yang terjadi di Jawa Timur. Pada kegiatannya, pengumuman pemenang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur pada Kamis (14/7/2022).

    “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perkembangan ekonomi dan isu strategis yang terjadi di Jawa Timur, sekaligus menggali rekomendasi dan solusi kreatif, ” ujar Dekan FEB UNAIR, Prof Dr Dian Agustia SE MSi Ak CMA CA.

    Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur – Emil Elestianto Dardak, Deputi Gubernur Bank Indonesia – Juda Agung, serta Kepala Perwakilan BI Jawa Timur – Budi Hartono. Selain itu, Prof Dian menyampaikan, antusiasme masyarakat terhadap kegiatan tersebut sangat besar, hal ini terlihat dari jumat peserta yang terdiri dari Mahasiswa Sarjana sebanyak 24 paper, masyarakat umum sebanyak 37 paper, dan kategori modelling sebanyak 32 paper.

    “Jumlah Paper yang masuk adalah 93 full paper, yang menunjukkan peningkatan 25 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 70 paper, ” tambahnya.

    Dalam penilaian, juri akan melihat dari berbagai aspek, diantaranya, latar belakangnya,  research question, metodologi yang digunakan, hasil pembahasan atau running modelnya, kesimpulan, dan rekomendasi. Nantinya, akan diambil tiga juara sebagai pemenangnya.

    Tambahan, kegiatan ini merupakan komitmen dari BI untuk terus mendukung pengambilan kebijakan atau keputusan yang berbasis keilmuan dan penelitian. Tentunya hal ini harus menjadi dasar agar terciptanya Jawa Timur sebagai provinsi pintar (Smart Province) yang ada di Indonesia.

    “Sesungguhnya penelitian di Indonesia harus tetap ditingkatkan, baik itu kualias maupun kuantitas yang nantinya akan bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat dan tentunya untuk Indonesia tercinta, ” tutup Guru Besar Akuntansi tersebut.

    Penulis: Afrizal Naufal Ghani

    Editor: Nuri Hermawan

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Hebat! 130 Mahasiswa UNAIR Lolos Beasiswa...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Tony Rosyid: Ridwan Kamil Yang Jegal Anies

    Ikuti Kami